BALONGAN – 27 Desember 2019. Masuk akhir tahun, Pertamina EP Asset 3 pastikan kehandalan litfing migas. PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendukung pencapaian target produksi yang sudah ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut, Pertamina EP (PEP) senantiasa berupaya untuk meningkatkan lifting minyak dan gas, salah satunya dilaksanakan oleh PEP Asset 3.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan & Pendukung Bisnis Adi Prasetyana dalam kegiatan tinjauan langsung ke lokasi Terminal Balongan, Jawa Barat. Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi VII DPR-RI Kardaya Warnika, Sekretaris SKK Migas Murdo Gantoro, Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas Ngatijan, dan Asset 3 General Manager Wisnu Hindadari. Tujuan kunjungan antara lain untuk memeriksa kesiapan cargo lifting minyak akhir tahun 2019 sesuai dengan rencana nominasi lifting berdasarkan perkiraan produksi.
Kunjungan akhir tahun dalam rangka lifting untuk 2019 berbeda dengan tahun sebelumnya. ” Pimpinan SKK Migas turun langsung dalam rangka memberikan motivasi kepada jajaran SKK Migas yang berada di garis depan untuk memastikan lifting dapat berlangsung secara optimal sesuai target yang telah ditetapkan. Sekaligus meninjau kesiapan fasilitas yang dimiliki KKKS dalam mendukung pelaksanaan lifting”, kata Murdo Gantoro Sekretaris SKK Migas.
Secara akumulasi sampai bulan November, lifting minyak PEP mencapai 27.197.737 BBL dan 249.533 MMSCF untuk gas. Diproyeksikan, sampai akhir tahun Desember 2019, lifting minyak PEP dapat mencapai angka 29.939.653 BBL dan gas 272.954 MMSCF.
Adi Prasetyana menjelaskan bahwa angka lifting di Terminal Balongan mencapai target yang disepakati yaitu 4.654.987 BBL untuk minyak hingga 25 Desember 2019. “Tentunya kami bersyukur bahwa kami bisa menjalankan amanah yang diberikan oleh negara. Lifting yang akan dilaksanakan juga mendorong ketahanan energi nasional”, terangnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika yang ikut kunjungan tersebut memberikan apresiasi kepada SKK Migas dan PEP atas komunikasi yang semakin intensif dan kerja sama yang baik dengan Komisi VII DPR. Terlebih Pertamina merupakan perusahaan 100% milik negara, sehingga diperlukan dukungan berbagai pihak dari berbagai aspek dan tidak diberi tanggung jawab diluar kemampuannya.
Pertamina EP Asset 3 mencatatkan kinerja yang membanggakan di tahun 2019. Menjelang berakhirnya tahun ini, Pertamina EP Asset 3 mampu memproduksi 13,092 BOPD. Adapun produksi gas mencapai 262 MMSCFD. Dengan menjaga kehandalan fasilitas produksi, diharapkan PEP mampu menjaga dan meningkatkan produksi sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kegiatan optimalisasi lifting akhir tahun ini diselenggarakan SKK Migas oleh pimpinan SKK Migas di 6 (enam) titik lifting utama di Sumatera (Terminal Dumai), Jawa (MGS Balongan, FPSO Gagak Rimang, Terminal Siam Maspion) dan Kalimantan (Tanjung Santan, dan Terminal Senipah).(rls)