Produk Isuzu Traga Menjadi Ekspor Perdana

KARAWANG – Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo meresmikan ekspor perdana dari produk Isuzu Traga di pabrik Isuzu Karawang Plant, Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Kamis (12/12/2019).

Kedatangan Presiden Jokowi didampingi pula oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, Senior Executive Officer Isuzu Motors Ltd, Yoichi Masuda, serta Presiden Direktur PT. Astra International Prijono Sugiarto.

Pabrik Isuzu Karawang Plant memiliki luas lahan 30 hektar dengan kapasitas regular 52.000 unit per tahun dan dapat dioptimalkan hingga menjadi 80.000 unit per tahun.

Pada tahun 2018 yang lalu, Isuzu membuat truk Isuzu Traga, sebuah kendaraan pick up medium yang menjadi kebanggaan, karena Isuzu Indonesia dipercaya sebagai negara satu–satunya yang mengembangkan dan juga memproduksi kendaraan tersebut.

Filipina adalah negara tujuan pertama dari ekspor Isuzu Traga dengan total 6.000 unit hingga akhir tahun 2020 dengan kontribusi pada devisa Negara diestimasikan mencapai $66.000.000 per tahun.

Pada 3 tahun ke depan, Isuzu Indonesia berencana untuk memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga hingga lebih dari 20 negara, tidak hanya di Asia Tenggara, namun juga Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara di Afrika.

Selain itu, Export Isuzu Traga sudah mendapatkan Fasilitas Pembebasan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor). KITE merupakan salah satu fasilitas Menteri Keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Dengan menggunakan fasilitas ini, impor bahan baku yang diolah, dirakit, dipasang pada barang dan hasil produksinya akan diekspor tidak dipungut bea masuk dan PPn Impor.

Ekspor dari Isuzu Traga ini tidak hanya berdampak pada lingkaran internal dari Isuzu Indonesia sendiri, melainkan juga pada lingkaran eksternal bisnis Isuzu.

Kegiatan ekspor membutuhkan penambahan supplier hingga total supplier yang terlibat mencapai 119 perusahaan.

Secara keseluruhan, ekspor akan memberikan tambahan penghasilan bagi para supplier hingga $9.000.000 per tahun, serta penambahan omset untuk perusahaan logistik dapat mencapai $300.000 per tahun. (cim/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...