KARAWANG – Anggota DPRD Kabupaten Karawang, Jajang Sulaeman menyebutkan rentenir berkedok perbankan atau Bank Emok makin menjamur dan meresahkan warga masyarakat Kabupaten Karawang.
“Bahkan jika terus dibiarkan, fenomena bank emok ini bukan tidak mungkin warga yang selama ini kerap meminjam uang akan semakin terlilit utang yang tak berkesudahan,” katanya.
Sebab itu, Jajang dari Fraksi PKB DPRD Kabupaten Karawang mencoba menyikapi persoalan tersebut bahwa pemerintah dan DPRD harus segera turun tangan mengambil tindakan terkait maraknya bank emok.
“Karena kian marak dan meresahkan. Bahkan menelan banyak korban,” ujarnya.
Menurut Jajang, bank emok ini bukan soal pinjam meminjamnya, melainkan urusan bunga pinjaman yang dikabarkan hampir mencapai lebih dari 30 persen dari total nilai pinjaman.
“Jumlah itu jelas akan membuat masyarakat peminjam akan semakin terlilit jerat utang. Dan ini bukan lagi pinjam meminjam pada umumnya, tapi ini sudah praktik rentenir,” kata Jajang.
Sehingga kemudian, diterangkan Jajang, pihaknya mencoba mengusulkan agar Pemda Karawang menggelontorkan anggaran sebesar Rp20 Miliar untuk memecahkan permasalahan bank emok ini.
Dan dari anggaran tersebut, nantinya akan dikembangkan dan bekerja sama dengan Bank BRI.
Disoal mengapa Bank BRI, bukan BJB, Jajang menjelaskan karena bank BRI memiliki cabang hingga ke pelosok wilayah di Kabupaten Karawang.
“Sistemnya yaitu, di mana masyarakat diberikan kemudahan meminjam uang ke bank BRI dengan bermodalkan surat keterangan dari desa. Dan pihak desa lah nantinya yang akan memverifikasi benarkah ia warga masyarakat disitu dan sedang usaha atau punya kegiatan usaha yang lain. Kalau tidak punya surat keterangan dari desa, maka bank jangan meminjamkam kepada orang itu,” jelasnya memaparkan.
Jajang menuturkan, melalui gelontoran dana dari pemda ini, dengan harapan, masyarakat kecil tidak perlu lagi meminjam kepada rentenir, bank emok, atau apapun namanya. Dan memutus mata rantai.
“Jika masyarakat terdesak kebutuhan, bisa pinjam ke Bank BRI. Saya sangat yakin program ini akan sangat efektif. Dalam satu tahun bisa menyelesaikan jeratan bank Emok ini. Karena kalau masyarakat tidak diberikan bantuan pinjaman oleh pemda, maka masyarakat akan terus beralih ke bank emok dan hidup terjerat hutang,” pungkasnya.(cim/rls)