Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Miris, petani tambak ikan Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang Jawa Barat sudah berbulan-bulan tidak bisa beraktifitas. Akibat dari saluran air sentral pembuang yang ada di Dusun Mekarjaya RT 01 RW 06 penuh pedangkalan. Sehingga air tidak bisa masuk kearea pertambakan ikan seluas 2000 hektar.
“Maka dari itu, petani tambak ikan harus menungu bulan Desember untuk mengairi tambak ikan dengan air tadah hujan,” kata Tarno (53) kepada Fakta Jabar Sabtu (02/11/2019).
Masih dikatakan Tarno, jika tidak segera dilakukannya pengerukan saluran air pembuang yang ada didusun Mekarjaya RT 01 RW 06. Sampai ahir bulan Nopember tahun 2019 masyarakat Desa Cemarajaya bukan saja tidak bisa usaha ikan ditambak. Melainkan teracam kebanjiran yang serius bila musim hujan tiba.
“Itu semua akibat sentral saluran air pembuang belum juga dinormalisasi untuk melancarkan saluran air,” tegas Tarno.
Terpisah, Kasan (50) Ketua RW Desa Cemara mengatakan, ada tiga sentral saluran drainase air pembuang dari hulu kehilir yang dianggap penting diarea pertambakan Desa Cemarajaya. Diantaranya yang belum dinormalisasi, Dusun Mekarjaya 3 kilometer, Cemara 1 kilometer dan TPI 1 kilometer saluran pembuang ini langsung kearah laut.
“Dan apabila kegiatan pelaksanaan pengerukan dilakukan diahir tahun ini sebelum datangnya musim hujan. Warga masyarakat Desa Cemara selamat dari banjir serta roda perekonomian rakyat berjalan,” katanya.
Namun sebaliknya, bila belum juga ada realisasi pengerukan tersebut diahir tahun ini roda perekonomian masyarakat akan lumpuh ditambah kebanjiran.
“Maka dari itu, kami atas nama warga masyarakat desa Cemarajaya berharap ibu Bupati Karawang dr Cellica Nurhcadiana. Segera merealisasikan wujud nyata keinginan warga masyarakatnya yang hanya ingin pengerukan saluran air,” pungkasnya. (ded)
