KARAWANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang pastikan sawah di dua kecamatan di Kabupaten Karawang yang mengalami kekeringan ada solusinya. Karena DPRD membentuk tim terpadu dalam penanganan area sawah yang mengalami kekeringan panjang. Tim itu terdiri intansi pertikal, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, DPRD serta lembaga yang berkaitan.
H. Dedi Rustandi, Sekretaris Komisi II DPRD Karawang, mengatakan pekan lalu pihaknya melangsungkan inspeksi mendadak ke Kecamatan Cibuaya dan Kecamatan Banyusari. Sidak itu meninjau lokasi sawah yang mengalami kesulitan air.
Pasalnya terdapat saluran air, tapi tidak bisa mengairi sawah karena terjadi pendangkalan, sehingga air tidak masuk ke pesawahan. Namun ada juga kondisi sungai yang memang bermasalah.
“Kami merumuskan masalah-masalah itu untuk dipecahkan dan diberikan solusinya agar cocok tanam petani tetap berlangsung. Dibentuk tim terpadu ini bisa mengatasi permasalahan sawah kekeringan di dua kecamatan itu,” kata Dedi Rustandi, Kamis (31/10/2019)
Ia mengatakan, berdasarkan surat pengaduan dari Kecamatan Cibuaya ada empat desa area sawah yang alami kekeringan. Adalah Desa Cibuaya 100 hektar, Desa Gebangjaya 30 hektar, Desa Jayamulya 350 hektar dan Desa Kedungjaya 150 hektar. Jika ditotalkan ada 630 hektar sawah di Kecamatan Cibuaya alami kekeringan.
“Belum lagi di Kecamatan Banyusari seluas 600 hektar sawah. Diantaranya Desa Pamekaran, Desa Cicinde Utara, Desa Cicinde Selatan dan Desa Jayamukti,” kata Dedi.
Jika dibiarkan berlarut, Dedi menyebutkan bisa mengancam ketahanan pangan Kota Pangkal Perjuangan. Bukan masalah karena musim kemarau, namun memang saluran air pesawahan perlu ada perbaikan. Seperti pendangkalan, bendungan serta saluran air yang memang sudah ketutup adanya pembangunan liar.
“Untuk Cibuaya baru musim ini saja. Sedangkan di Banyusari sudah terjadi dua musim tidak bercocok tanam, karena permasalahan air. Kalau dibiarkan, maka akan berkelanjutan masalah ini. Sebab itu, kita perlu sikapi dan berikan solusi agar petani tetap bercocok tanam seperti biasanya,” pungkas Dedi.(cim)