KARAWANG – Semenjak Jumat (27/09/2019), ekstrakurikuler Bara Rimba SMKN 1 Rengasdengklok melatih siswa/i agar tangguh menghadapi bencana.
“Sesuai potensinya, Rengasdengklok memiliki ancaman bencana banjir dan kami harus siap menghadapinya,” tutur Fahril selaku pelaksana kegiatan.
Banjir di Rengasdengklok memiliki 2 tipe, yaitu banjir luapan dari Sungai Citarum dan banjir genangan karena curah hujan. Fahril yang juga siswa kelas XI TKRO 1 menekankan pentingnya memberi bekal ketangguhan menghadapi bencana bagi siswa.
Kegiatan selama 2 hari 2 malam tersebut dilaksanakan di SMKN 1 Rengasdengklok dan Kawasan Hijau Situ Rembulan – Amansari. Materi kegiatan di isi mulai dari daur ulang sampah menjadi kompor sederhana untuk memasak, menggunakan kaleng soda yang sudah tidak terpakai.
Lalu ada materi sanitasi alam bebas, dimana siswa tidak berlaku sembarangan dalam membuang kotoran dan menjaga air untuk kesehatan di pengungsian. Siswa juga dibekali materi hunian darurat dengan bahan sederhana yang mudah didapat, dimaksudkan untuk shelter sementara sebelum tibanya bantuan.
“Ketangguhan menghadapi bencana berarti berkawan dengan alam lingkungan sekitar, hal ini sesuai dengan salah satu tujuan Bara Rimba” kata Fahril.
Hal ini ditunjukkan dengan praktek snake handling (penanganan ular). Dimana saat banjir ular sering muncul ke lokasi pengungsian. Dan ular sebagai penyeimbang ekosistem harus dijaga, maka perlu dilatih agar siswa dapat memindahkan ular tanpa melukai dirinya atau ular itu sendiri.
Materi ini disampaikan oleh siswa yang sudah bersertifikat snake handling dari Yayasan Ular Indonesia (Sioux).
Kegiatan ditutup dengan praktek water rescue yang didampingi oleh BPBD Karawang pada minggu (29/09) yang berlokasi di Danau TPS – Amansari.
“Bara Rimba telah mengembangkan pengetahuannya dibidang kebencanaan untuk menjadi bekal nanti di masyarakat” jelas Irawan salah satu Satgas BPBD Karawang.
Praktek water rescue yang dilatihkan mulai dari self rescue ketika terjadi banjir, pemahaman dan penggunaan tentang RB (River Boat), dan menolong korban tenggelam.
“Semoga bekal ini menjadi manfaat bagi siswa dalam berbuat kebaikan, BPBD Karawang sangat mendukung dan semoga kedepannya kerjasama ini tetap terjalin” pungkas Irawan.
Kepala SMKN 1 Rengasdengklok Wawan Cakra sangat mengapresiasi kegiatan ini, menurutnya pengetahuan dan keterampilan tidak hanya didapat disekolah saja. Kegiatan di alam bebas yang memberi bekal siswa dalam ketangguhan bencana juga merupakan bekal pengabdian sosial bagi siswa.
“Terimakasih BPBD Karawang telah membantu diklat ini, dan semoga kedepannya dapat bekerja sama lebih erat lagi” tutupnya.(cim)