23 Juta Lapangan Kerja di RI Bakal Diganti Robot

FAKTAJABAR.CO.ID – Sebanyak 23 juta pekerjaan di Indonesia bakal digantikan oleh proses otomasi di masa depan. Demikian isi laporan terbaru McKinsey & Company yang berjudul Otomasi dan masa depan pekerjaan di Indonesia: Pekerjaan yang hilang, muncul dan berubah.

Managing Partner Indonesia and President-Director, McKinsey Indonesia Phillia Wibowo mengatakan meningkatnya adopsi otomatisasi dan kecerdasan buatan akan mengubah dunia pekerjaan, termasuk di Indonesia. Namun besarnya peluang ekonomi Indonesia untuk tumbuh di masa depan diproyeksi juga akan menciptakan 27 hingga 46 juta pekerjaan baru pada tahun 2030.

“Secara global, McKinsey memperkirakan bahwa 60% dari semua pekerjaan, memiliki sekitar 30% aktivitas pekerjaan yang dapat diotomatisasi,” kata Phillia dalam paparannya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Laporan ini memberikan pandangan mengenai potensi dari dampak otomasi terhadap perekonomian Indonesia, dengan didasarkan pada penelitian terobosan yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute. Penelitian tersebut menganalisis efek otomasi terhadap 2.000 kegiatan kerja pada 800 pekerjaan berdasarkan teknologi yang sudah ada dan sudah didemonstrasikan serta tren global yang dapat mendorong permintaan tenaga kerja selama dekade berikutnya.

Secara umum, penelitian ini menemukan bahwa otomasi berpotensi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB, serta dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi pekerja Indonesia dan menciptakan peluang pasar bagi perusahaan Indonesia.

Secara keseluruhan tipe pekerjaan akan bergeser ke arah layanan dan menjauh dari pekerjaan dengan potensi otomasi yang tinggi, seperti pemrosesan data dan pekerjaan fisik yang dapat diprediksi.

Secara global, McKinsey memperkirakan bahwa 60% dari semua pekerjaan, memiliki sekitar 30% aktivitas pekerjaan yang dapat diotomatisasi. Perubahan akan mengubah banyak sifat pekerjaan, misalnya self-service checkout akan menggeser peran kasir ke arah membantu pelanggan secara langsung dibandingkan hanya memproses transaksi.

Meski ada 23 juta lapangan pekerjaan yang diproyeksi hilang pada masa depan, namun jumlah lapangan kerja baru yang tercipta juga akan lebih banyak.

“Ada 23 juta pekerjaan yang dapat digantikan oleh proses otomasi di masa depan. Tapi Indonesia akan punya pekerjaan yang lebih banyak diciptakan pada 2030 dibanding pekerjaan yg hilang krn otomasi,” ujar Phillia.

Indonesia diperkirakan bakal mendapatkan 26-47 juta lapangan kerja baru di waktu yang sama. McKinsey mencatat, 10 juta dari lapangan kerja tersebut merupakan jenis pekerjaan baru yang tidak ada sebelumnya.

“Ini didorong oleh meningkatnya pendapatan, anggaran teknologi, pembangunan infrastruktur, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi,” kata Phillia.

Teknologi akan membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, termasuk peningkatan produktivitas, pertumbuhan, pendapatan, dan lapangan kerja. Namun, semua pemangku kepentingan di Indonesia perlu meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk mewujudkan potensi tersebut.

“Perdebatan publik mengenai otomasi di Indonesia, seperti di tempat Iain, sering kali terfokus pada risiko masa depan pekerjaan, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa akan lebih banyak pekerjaan barn yang akan diciptakan dibandingkan yang hilang. Hal ini didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumen dan infrastruktur,” katanya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

KPU Pastikan Keamanan TPS  Hingga Proses Distribusi Logistik

Karawang – Pemerintah Daerah Karawang mengadakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada ...