Okih Ngaku Tidak Mengetahui Ada Sponsor Rokok Di Festival Goyang Karawang

KARAWANG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang, Okih Hermawan mengaku tidak mengetahui soal sponsor Festival Goyang Karawang dari perusahaan rokok.

Menurut Okih, pihaknya belum pernah berjumpa atau kedatangan dari perusahaan rokok untuk mensponsori kegiatan itu.

“Saya sudah tanya ke PPTK (pejabat pelaksana tehnik kegiatan) Goyang Karawang mereka tidak tahu soal itu. Saya juga belum pernaha kedatangan mereka,” kata Okih, Jumat (27/9/2019)

Direktur Karawang Budgeting Control (KBC), Ricky Mulyana, menegaskan Pelaksanaan Festival Goyang Karawang Tahun 2019 di lapangan Galuh Mas dinodai ulah penyelenggara yang diduga memanfaatkan momen untuk mendapatkan keuntungan.

Pasalnya kegiatan Festival Goyang Karawang ini sudah dibiayai oleh APBD II sebesar Rp 2,2 miliar.Namun pihak penyelenggara diduga juga menarik uang dari pihak sponsor. Anehnya, penyelenggara berani mengambil sponsor dari perusahaan rokok yang seharusnya dihindari.

“Kalau itu benar ada sponsor dari rokok dan kemudian memasang spanduk atau balihonya itu keterlaluan. Mereka kan tau dalam acara Goyang Karawang ini melibatkan anak-anak dan pelajar, harusnya itu dihindari. Kita juga mempertanyakan soal sponsor untuk apa, karena kegiatan ini sudah didanai oleh APBD,” kata

Menurut Mulyana, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Karawang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan acara Goyang Karawang dinilai tidak peka. Perusahaan rokok tidak seharusnya dilibatkan secara terbuka dengan memasang baliho atau spanduk.

“Ada dua hal yang menjadi pertanyaan saya yaitu kenapa masih mencari sponsor kalau sudah dianggarkan oleh APBD dan kenapa harus perusahaan rokok,” katanya.

Selain itu Mulyana mengatakan, ke anehan lain yaitu rencana Disparbud untuk menyewa sound system dari pihak ketiga. Padahal tahun 2017 Disparbud sudah membeli sound sistem canggih dan mahal senilai Rp2,15 miliar. Tujuan pembelian sound sistem itu agar kegiatan yang berbentuk event atau pagelaran seni dan budaya tidak lagi menyewa dari pihak ketiga. “Kita sudah punya sound system mahal tapi kenapa harus menyewa lagi,” katanya.

Mulyana mengaku saat lelang pengadaan sound system juga sempat terjadi kegaduhan karena dilakukan saat terakhir tahun anggaran dan terkesan tergesa-gesa. “Isunya waktu itu kan alatnya tidak bisa dipergunakan sebagai mestinya sesuai dengan pengajuan awal,” pungkasnya.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...