Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari menghadiri pengukuhan Lembaga Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Wilayah 4 Jawa Barat meliputi Karawang, Subang dan Purwakarta, Kamis (12/9/2019) pagi di Brits Hotel.
Wakil Bupati mengatakan, persaingan antara sekolah swasta dan negeri memang sudah bukan menjadi rahasia umum. Paradigma masyarakat, khususnya di Kabupaten Karawang yang masih negeri “minded” juga nyatanya masih berlaku sampai sekarang.
“Diakui atau tidak, persaingan antara sekolah swasta dan negeri itu masih ada. Tapi yang saya lihat mereka mencari sekolah negeri bukan karena kualitas, tapi lebih dengan alasan, katanya sekolah di negeri murah. Padahal di lapangan banyak kok ditemukan sekolah swasta yang sudah memiliki fasilitas memadai dan biaya terjangkau,” kata wabup.
Melihat perbedaan yang sangat drastis antara negeri dan swasta, Wabup memaklumi hal itu. Jika sekolah negeri memiliki fasilitas bagus, kata dia, itu karena adanya dukungan melalui Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan penggajian PNS oleh Negara.
Hal ini sangat berbeda drastis dengan sekolah-sekolah swasta, hanya sedikit sekolah swasta yang memiliki fasilitas memadai. Apalagi ditambah anggaran PMMS sudah dikembalikan ke pemerintah provinsi.
”Oleh karena itu saya memohon bantuan kepada saudara-saudara kalau ada apa-apa dan itu sesuai dengan ketentuan, apalagi yayasan ayo berunding dengan kami pemerintah kabupaten,” ajak wabup.
Tak lupa Wabup juga mengucapakan terima kasih kepada seluruh sekolah swasta SMA/SMK Karawang karena telah turut serta mencerdaskan Putra Putri masyarakat Karawang.
”Tentunya Sekolah-sekolah ini telah turut membantu meningkatkan sumber daya masyarakat di bidang pendidikan kabupaten Karawang,” katanya.
Wabup merasa agak was-was, karena ada beberapa prilaku yang harus kita perbaiki baik di tingkat SD, SMP dan SMA yaitu bagaimana kita menggelorakan mereka yang bersekolah itu memiliki harapan yang jauh kehidupan kedepan.
”Yaitu melanjutkan pendidikan sarjana atau mereka bekerja memiliki tempat terhormat untuk kehidupan masa depannya,” tambahnya. (cim/rls)
