KARAWANG– Riak riuh di internal Partai NasDem Karawang pasca Pileg dan pemilu 17 April 2019 mulai mengemuka. Hal ini dianggap kalangan besar pengurus dan simpatisan DPC se Karawang karena kurang mampunya Ketua DPD, Dian Fahrud Zaman dalam memimpin partai besutan Surya Paloh.
Wakil Ketua Bidang OKK Partai NasDem DPD Karawang, Mardiman Ujung, mengatakan, pada Pemilu April 2019 perolehan kursi Partai NasDem mengalami penurunan, dimana kursi di parlemen hanya 2 kursi yang sebelumnya 3 kursi. Selain itu, pasca Pileg juga belum ada kegiatan Partai lagi, baik itu rapat Konsolidasi di DPD maupun antara DPD dan DPC serta kader2 dan sayap Partai lain nya.
“Pasca pileg banyak teman-teman DPC baik itu pengurus maupun simpatisan nelpon saya terkait langkah dan Program Partai Kedepan nya dan sampai sekarang pertanyaan para pengurus dan simpatisan ini belum terjawab,” Kata Mardiman ujung.
Anehnya, kata Mardiman, pengurus partai tidak mengetahui bahwa dua anggota DPRD terpilih tersebut masuk atau bergabung ke Fraksi Pangkal Perjuangan (fraksi gabungan partai politik yang memperoleh kursi sedikit).
“Kami tidak mengetahui anggota DPRD Partai NasDem itu masuk ke Fraksi Pangkal Perjuangan, malah saya tahu informasi tersebut dari media. Saya selaku Wakil Ketua Bidang OKK belum pernah dihubungi apalagi diajak rembuk oleh ketua maupun Anggota DPRD terpilih tentang langkah dan kebijakan partai selanjutnya,” katanya.
Mardiman mengaku khawatir akan langkah politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Jangan sampai pengurus partai maupun DPRD terpilih sembarangan memberikan dukungan kepada salah seorang calon bupati maupun calon wakil bupati tanpa ada kesepakatan pengurus tingkat DPD dan DPC.
“Apabila nanti keputusan dukungan politik berseberangan dengan aspirasi pengurus lainnya dan kader. Kalau itu terjadi, saya siap berseberangan dengan kebijakan partai,” tegasnya.
“Saya siap menerima sanksi politik dari partia. Ini demi membela aspirasi kader dan konstituen Partai NasDem Karawang,” ungkapnya.(one)