KARAWANG – Wakil Sekretaris II Partai Gerindra Karawang, Sodikin, mengundurkan diri dari kepengurusan DPC Partai Gerindra Kabupaten Karawang, lantaran posisinya dipersoalkan oleh sebagian pihak, Selasa (6/8).
Surat yang telah dibubuhi tanda tangan dan bermaterai tersebut, akan diserahkan Sodikin kepada Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karawang, H. Ajang Supandi, SH., Rabu (7/8).
Sebelumnya diketahui, selain aktif dalam struktural kepengurusan Partai Gerindra, Sodikin juga duduk sebagai Sekretaris Desa Cibalong Sari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Sehingga posisinya tersebut menuai konflik di internal Partai Gerindra Karawang itu sendiri.
“Sodikin itu diantara pengurus yang harus jadi catatan pengurus DPC, dan harus diganti karena Perangkat Desa (Sekretaris Desa) itu dilarang menjadi Pengurus Partai Pasal 51 Huruf (g) UU 6/2014. Seharusnya Ajang paham karena Mantan Kades, dalam PP 43/2014 sebagai perangkat teknis UU ini Sodikin sudah melanggar dan diberhentikan sebagai Sekdes oleh Bupati melalui Kecamatan,” ungkap Wakil Sekretaris I DPC Partai Gerindra, Kabupaten Karawang, Junaedi beberapa waktu lalu melalui pesan singkatnya kepada awak media.
Sementara, Sodikin yang ditemui awak media di Kantornya, Desa Cibalong Sari, menjelaskan jika dirinya legowo jika harus mundur dari Partai Gerindra yang sudah ikut ia besarkan sejak masa kepemimpinan Ade Suhara, tahun 2000 lalu.
Sodikin mengatakan, demi kebesaran partai, jika dirasa keberadaannya membuat organisasi Partai Gerindra tidak berjalan baik, ia siap mundur. “Bukan karena ada perselisihan atau apa, saya mengundurkan diri demi kebaikan partai, dan saya mengundurkan diri karena kami adalah pelayan masyakat meski memang politik adalah hak sebagai warga negara,” jelasnya.
Disinggung mengenai dualisme di internal Partai Gerindra Karawang, Sodikin menambahkan, bahwa ia menyayangkan adanya dua kubu yang seharusnya jangan memberikan suasana yang panas dan harus menahan diri. “Tidak ada yang ini melalui DPD yang ini DPP, karena semua ini mekanismenya harus melalui AD ART Partai,” paparnya.
Masih sambung Sodikin menambahkan, rasa penyesalannya terkait adanya orang ketiga dalam internal Partai Gerindra, mengingat Partai Gerindra Karawang saat ini sudah besar dengan capaian 8 kursi di parlemen. “Kami para kader dibawah, sangat menyayangkan keadaan partai yang terbaik telah digembosi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, yang tahu potensi partai ini semakin besar dan bagus. Dan seharusnya hal ini disadari oleh para pemimpin partai,” ucapnya.
Namun demikian, bagi Sodikin, siapa pun yang menjadi pimpinan terpenting adalah bisa menjalankan roda Partai Gerindra menjadi semakin jauh lebih baik lagi. “Dalam dunia politik itu hal yang wajar jika ada riak-riak, karena sifatnya yang dinamis, meski kader partai angkatan ke-11 Hambalang menyayangkan saat ini adanya perebutan kursi pimpinan di partai gerindra,” pungkasnya. (lil)