BOGOR– Sepuluh tahun sejak dibuatnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang kemudian direvisi menjadi Perda Nomor 10 tahun 2019 dan terbitnya Perda Nomor 1 tahun 2015 tentang Pelarangan Reklame Dengan Konten Tembakau, membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor justru meningkat.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, pada 2009 PAD Kota Bogor hanya sebesar Rp97 Miliar, setelah Perda ditetapkan kenaikan PAD malah semakin terasa. Pada 2015 PAD kota Bogor meningkatkan ke angka Rp518 Miliar. Kenaikan PAD terus meningkat hingga pada tahun 2018 mencapai Rp887 Miliar.
“Di tahun 2019 berjalan ini PAD Kota Bogor sudah mencapai Rp944 Miliar,” ujarnya, Jumat (12/7/2019), dilansir dari AyoBandung.com.
Tak hanya PAD yang meningkat, ia menuturkan berbagai penghargaan pun berhasil diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dari Kementerian Kesehatan RI hingga yang terbaru tepat di Hari Tanpa Tembakau Sedunia penghargaan dari World Health Organization (WHO).
“Kami bangga dan bahagia apalagi ini sebuah perjuangan panjang sampai mendapatkan penghargaan di tingkat dunia dan kami juga berterima kasih kepada warga Kota Bogor yang sudah turut mendukung,” katanya.
Ia menerangkan, pihaknya tetap tidak akan lupa diri dengan penghargaan dari WHO ini. Sebaliknya Pemkot Bogor akan terus menjadikan ini sebagai motivasi untuk semakin mengimplementasikan aturan-aturan ini kepada seluruh pihak di sembilan KTR. Tak terkecuali bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bogor.
“ASN harus jadi contoh masyarakat. Nanti akan saya sampaikan ke pak wali untuk menjadi sebuah tambahan persyaratan calon pejabat ke depan. Karena Harus ada contoh dari pemimpin seperti pak wali dan pak wakil yang tidak merokok harus jadi referensi temen-temen ASN,” imbuhnya.
Ade menambahkan, semua hal yang dilakukan ini semata-mata demi membangun generasi muda Kota Bogor yang bebas dari rokok. Pihaknya pun siap menggandeng Komunitas kreatif yang turut mengkampanyekan anti rokok dengan acara berolahraga lari dan sepeda.
“Termasuk sosialisasi di sekolah-sekolah juga semua untuk kepentingan membangun generasi Kota Bogor yang sehat dan mewujudkan Bogor Kota Sehat,” katanya
Sumber: AyoBandung.com