KARAWANG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang H.Toto Suripto menghadiri acara apel perayaan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 111 di Plaza Pemkab Karawang, Senin 20 Mei 2019.
Pasalnya upaya mengenang sejarah Bangsa Indonesia dalam mewujudkan semangat kebangsaan, atas dasar itulah diperingati Hari Kebangkitan Nasional. DPRD dan Pemkab Karawang turut juga memperingati Harkitnas itu, sebelumnya rangkaian acara pada Jumat (17/5/2019) dilakukan ziarah ke TMP Klari Karawang dipimpin oleh Dandim 0604/Karawang.
Kemudian hari Senin (20/5/2019) Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, memimpin upacara puncak Harkitnas ke 111 Tingkat Kab. Karawang Tahun 2019.
Hadir dalam kesempatan tersebut Forkopimda, Pejabat Pemkab setingkat Eselon II dan III lingkup Pemkab Karawang, serta undangan lainnya, sedangkan peserta upacara terdiri dari jajaran Aparatur Sipil Negara ( ASN), Pelajar, TNI, dan Kepolisian.
Ketua DPRD Karawang H. Toto Suripto sendiri menyampaikan Selamat Harkitnas Tahun 2019. Dengan peringatan Harkitnas dapat bersatu untuk menjaga tanah air.
“Bangkit Untuk Bersatu. Kita bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia,” kata Toto.
Sementara Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana yang bertindak sebagai pembina upacara membacakan salinan sambutan Menkominfo RI. Dalam naskah sumpah palapa yang ditemukan pada kitab pararaton tertulis “sira gajah madapatih amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira gajah mada. “lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seran, tañjung pura, ring haru, ring pahang, dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasik, samana isun amukti palapa”.
“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut,” katanya.
Ia juga menambahkan, “Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita,” tambah bupati.
Telah lebih satu abad kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia, kita membuktikan bahwa mampu menjaga persatuan sampai detik ini.
Dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema “Bangkit Untuk Bersatu”.
“Kita bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.(adv)