KARAWANG – Salah satu indikator penting dalam pembangunan ialah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pendidikan salah satunya. Terhitung melek huruf dan lamanya pendidikan. Bahkan pemerintah mewajibkan pendidikan 12 tahun. Dengan demikian, pentingnya pendidikan demi menyongsong masa depan bangsa dan Negara.
Meski begitu, biaya pendidikan cukup mahal. Sementara masyarakat tidak seluruhnya memiliki penghasilan tetap dan berkecukupan, sehingga faktor ekonomi menjadi salah satu kendala dalam pendidikan wajib 12 tahun.
Buktinya di Kabupaten Karawang masih ada saja ada yang putus sekolah. Hal itu diungkapkan karena mahalnya biaya pendidikan di Kota Industri terbesar se-Asia Tenggaran ini. Namun demikian, masyarakat di Kabupaten Karawang tidak perlu berkecil hati. Saat ini di Yayasan Aljariyah, beralamat di Jalan Rubaya No.13 Kepuh, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Karawang membantu anak yatim/piatu atau tidak mampu dalam pendidikan.
Misalnya Sekolah Menengah Pertama Islam Terpatu (SMPIT) Aljariyah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tunas Ilmu dan Pondok Pesantren Mambaul Amanah Aljariyah adalah solusinya dalam menimba ilmu pendidikan. Bagi masyarakat yang tidak mampu, yatim/piatu putus sekolah dapat mendaftarkan dirinya ke Yayasan Aljariyah. Sekolah atau Pondok Pesantren tidak ada pungutan biaya. Persyaratan cukup dengan surat keterangan dari desa/kelurahan saja.Selain untuk masyarakat tidak mampu dan yatim/piatu, Yayasan Aljariyah juga untuk umum.
Dijelaskan, Kepala SMPIT Aljahiryah, Ahmad Kosin,S.E. Menurutnya perlebaran sayap dunia pendidikan terus dilakukan. Saat ini SMPIT, SMK kolaborasi dengan Pondok Pesantren. Sekolah berbasis Ponpes untuk mencetak generasi akhlakul karimah dan menguasai informasi digital.
“Di SMPIT Aljariyah keunggulannya hafalan Al-Quran. Selama dua tahun siswa bisa hafal bacaan Al-Quran dan ilmu agama. Tahsin dan Tahfidz. Begitu juga dengan SMK Tunas Ilmu selain ilmu umum, kita unggulkan juga bidang keagamaan, teknologi digital dan elektronik,” jelas Kepsek kepada Fakta Jabar, Senin 15 April 2019 usai acara kegiatan Isra Miraj di SMPIT Aljariyah.
Ahmad Kosin mengatakan, SMPIT Aljariyah sudah meluluskan tiga angkatan. Sementara untuk SMK Tunas Ilmu tahun ini. Meski begitu prestasi yang diraih siswa SMK Tunas Ilmu cukup membanggakan yaitu juara bidang teknologi digital. Ia pun menyampaikan, jika ada yang daftar sekolah bisa langsung datang saja ke alamat Kepuh, Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat.
Lanjutnya, bagi yang orangtua-nya tidak mampu, dhuafa, yatim/piatu tidak ada biaya, bisa sekolah saja kami bantu kelengkapan. Nantinya bisa tinggal di Pondok Pesantren selama sekolah berlangsung.
“Sekarang sudah ada 50 santri dari berbagai tempat, bahkan ada yang dari Bogor, Banten dan luar daerah lainnya. Kami juga siap jemput bola, misalnya ada yang mau dan semangat sekolah tapi ada kendala ekonomi. Pendidikan agama pondasinya kehidupan, kita tancapkan akidah untuk anak-anak masa depan dengan ilmu di sekolah dan pondok pesantren,” katanya.
Terakhir Ahmad Kosin menyampaikan, jika ada dermawan yang bersedia menjadi orangtua asuh atau donatur dilembaga Pendidikan, juga Pondok Pesantren bisa menghubungi pihaknya. “Insya Allah amanahnya tepat sasaran untuk anak-anak kita yang sedang menimba ilmu di sekolah dan Ponpes,kami siap menyampaikan amanah tersebut,” pungkasnya.(cim)