TASIKMALAYA– Sebanyak 492 siswa SMA Negeri 1 Tasikmalaya, akhirnya bernafas lega karena bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara serentak yang dimulai tanggal 1 April mendatang. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, pada akhir Maret 2019 Pertamina menyerahkan 60 unit komputer untuk menambah jumlah komputer yang sebelumnya masih terbatas. Kini, seluruh siswa sudah bisa menggunakan unit komputer di sekolah dan tak perlu membawa laptop pribadinya.
Vice President CSR dan SMEPP Pertamina Agus Mashud menyatakan, kebutuhan unit komputer untuk sekolah dalam pelaksanaan UNBK menjadi bagian dari perhatian Pertamina dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan serta penerapan sistem ujian sekolah yang bebas dari intervensi dan kecurangan.
“Bantuan dari kami setidaknya bisa menambah prosentase sekolah SMA yang bisa melaksanakan UNBK secara mandiri, serta membantu siswa agar lebih fokus dalam belajar menghadapi ujian,” kata Agus.
Kepala Sekolah SMA 1 Tasikmalaya Dadi Bahtiar mengatakan, sebelum ada tambahan 60 unit komputer dari Pertamina, pihak sekolah telah melakukan kegiatan UNBK namun dengan tambahan dukungan laptop dari siswa dan guru.
Dukungan laptop pribadi tersebut, cenderung mengalami kendala. Karena harus didukung oleh perangkat IT yang bisa mendukung sistem yang diterapkan dalam UNBK, bersih dari virus, agar bisa digunakan dengan lancar saat ujian. Kekhawatiran sering muncul bagi para siswa yang menggunakan laptop, karena perangkat tersebut tidak digunakan khusus untuk ujian, tetapi juga untuk aktivitas lainnya.
“Kadang-kadang siswa dan guru waswas, nanti tiba-tiba ada kendala saat ujian, sehingga siswa tidak bisa maksimal dalam mengerjakan soal dan berimbas pada hasil nilai UNBK,” kata Dadi.
Karena itu, pada saat UNBK yang berlangsung mulai tanggal 1 – 8 April 2019, di SMA Negeri 1 Tasikmalaya, seluruh siswa mengikuti UNBK dengan 180 unit komputer berasal dari bantuan pemerintah, alumni, Pertamina, serta donatur perorangan. Para siswa akan mengikuti ujian dalam 3 kali shift.
Selain itu komputer tersebut juga terbuka bagi sekolah lain yang ingin meminjam untuk latihan UNBK.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan pada tahun ajaran 2018/2019 presentase sekolah tingkat SMA dan MA yang mengikuti UNBK Nasional mencapai 65,7 persen; 19,1 persen bisa mengikuti UNBK dengan menumpang di sekolah lain, sementara 15,1 persen masih menerapkan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). (red)