FAKTAJABAR.CO.ID – Penolakan atau keengganan melakukan vaksinasi disebut sebagai salah satu dari sepuluh tantangan kesehatan terbesar pada 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO).
Menurut WHO, masalah yang disebut sebagai vaccine hesitancy atau keragu-raguan vaksin ini merupakan masalah kompleks yang dapat terjadi karena beberapa hal.
Sebagai contoh adalah ketidakpuasan terhadap perawatan kesehatan, ketidaknyamanan dalam mengakses vaksin, serta kepercayaan yang rendah terhadap vaksin itu sendiri.
WHO pun harus berhadapan dengan kesulitan utama, yakni meyakinkan orang akan fakta.
Meski terdapat banyak bukti ilmiah yang menyatakan vaksin itu aman dan efektif, tetapi tingkat kepercayaan orang terhadap vaksinasi telah mencapai titik terendah.
Sejumlah orang pun terus memegang keyakinan bahwa vaksin berbahaya dan hasil vaksin yang tak efektif.
Selain itu, pemberitaan media massa di masa lalu yang negatif, misalnya seperti kasus MMR-autisme, juga memperburuk kondisi ini.
“Alasan peningkatan keraguan vaksin ini rumit,” tulis laporan WHO.
Dampak anti vaksinasi yang berkembang di seluruh dunia ini tentu mengancam kemajuan dunia kesehatan.
Penyakit yang seharusnya bisa diberantas atau dicegah, termasuk penyakit yang mengancam jiwa, bisa jadi tak tertanggulangi.
Sejak pergantian abad, vaksin campak telah menyelamatkan lebih dari 21 juta jiwa, mengurangi angka kematian global hingga 80 persen hanya dalam 17 tahun.
Namun, sekarang kita justru berlari ke arah yang berlawanan.
Sebuah survei yang dirilis tahun lalu, misalnya, menemukan bahwa kepercayaan Amerika terhadap vaksin merosot ke tingkat yang rendah.
Pro-kontra soal pemberian vaksin ini juga terjadi di Indonesia.
Laporan lain juga menunjukkan jika pada tahun 2017, jumlah kasus campak meningkat lebih dari 30 persen di seluruh dunia.
Padahal, penyakit menular ini mudah dicegah dengan dua dosis vaksin.
Laju gerakan anti vaksinasi ini memang jadi tantangan.
Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat WHO untuk menghilangkan penyakit-penyakit yang bisa dicegah melalui vaksinasi.
Pada tahun 2019 ini, WHO juga bertekad untuk menekan angka pasien kanker serviks di seluruh dunia dengan meningkatkan cakupan vaksin HPV.
WHO juga berjanji akan menghentikan penyebaran virus polio di Afghanistan dan Pakistan.
“Petugas kesehatan yang berada di masyarakat harus didukung untuk memberikan informasi vaksin yang terpercaya,” sebut laporan itu lagi.
Daftar tantangan kesehatan 2019 ini telah dipublikasikan secara daring oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Sumber: Tribunnews.com