KARAWANG– Terkait pernyataan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno pada saat debat pilpres yang menyebut ada persekusi di Karawang, Kamis (17/1/2019) malam. Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana berikan klarifikasi tentang isu adanya persekusi dan kriminalisasi terhadap seorang nelayan di Karawang, Jawa Barat. bersama jajaran Forkopimda di Mapolres Karawang, Jumat (18/1/2019).
Bupati menyampaikan, bahwa ada beberapa bahasan yang harus diklirkan. Agar tidak terjadi suatu perdebatan atau suatu opini yang sebenarnya tidak benar,” ucapnya.
Beliau tidak ingin masuk ke ranah politik. Ia mengklarifikasi opini tersebut lantaran persekusi sudah menjadi perbincangan secara nasional.
“Kami sebagai Pemerintah Daerah Karawang ingin memberikan klarifikasi agar ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Sebuah informasi ini bisa berdampak hal yang tidak baik, ketika informasi yang diterima masyarakat ini sebenarnya tidak benar,” katanya.
Bupati menyebutkan, fakta-fakta hukum terkait kasus yang dilaporkan maupun yang menyeret Najib, ia menyerahkan kepada Kapolres Karawang untuk menjelaskan.
“Pak Kapolres nanti yang secara teknis bisa menjelaskan siapa saudara NJ (Najib) tersebut, apa persoalannya, dan mengapa bisa terjadi yang akhirnya menjadi sebuah opini,” imbuhnya.
Menanggapi pernyataan Najib yang tidak mendapat bantuan untuk nelayan dari pemerintah saat kunjungan Sandiaga Uno ke Pasirputih, Cilamaya Kulon, Karawang beberapa waktu lalu, Bupati mengatakan yang bersangkutan bukanlah nelayan ataupun anggota suatu kelompok nelayan.
“Sehingga ketika berbicara terkait bantuan yang diberikan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, saya rasa itu harus diklirkan, bantuan seperti apa yang saudara NJ (Najib) maksud,” katanya.
Bupati telah beberapa kali duduk bareng dengan para nelayan. Terakhir, Pemkab Karawang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan jaring kepada nelayan di Desa Sedari. Sehingga ia membantah tidak ada bantuan dari pemerintah untuk nelayan.
“Sebetulnya dikatakan ada bantuan, memang ada. Persoalan merata atau tidaknya, tentu secara bertahap bisa kami lakukan bantuan tersebut,” pungkasnya.(cim)