FAKTAJABAR.CO.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menanggapi tingginya inflasi sepanjang tahun 2018 di Jawa Barat. Angka inflasi itu menembus 3,54 persen, dan lebih tinggi dari rata-rata inflasi nasional sebesar 3,13 persen.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan angka inflasi Jawa Barat itu memang tidak terlalu jauh meleset dari target inflasi tahun ini. Namun, pemerintah Provinsi Jawa Barat masih terus berusaha menekan laju angka inflasi ke depan.
Ini berdasarkan peningkatan sinergitas TAPD yang sudah dibentuk untuk langkah-langkah pengamanan, khususnya terkait dengan percepatan arus barang dan orang. Sehingga barang ini bisa cepat terdistribusi kepada konsumen,” ujar Iwa di Bandung, Kamis, 3 Desember 2019.
Selain itu, kata dia, pemerintah Jawa Barat terus melakukan langkah-langkah untuk menekan laju inflasi. Di antaranya, melakukan kolaborasi dan sinergisitas dengan semua pihak terkait khususnya terhadap barang-barang kebutuhan pokok yang bisa berdampak besar terhadap inflasi.
“Kami sigap melakukan langkah-langkah pengamanan terkait ketersediaan harga beras medium ataupun premium di bawah koordinasi Bulog. Ini dimungkinkan berpengaruh signifikan terhadap inflasi,” ucapnya.
Iwa pun mengatakan terus melakukan monitoring arus distribusi barang-barang dari produsen ke konsumen. Dalam upaya melancarkan distribusi barang itu, kata dia, pemerintah provinsi Jawa Barat melakukan pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok-pelosok daerah.
“Kami juga coba bangun jalan-jalan sampai ke polosok sampai ke desa sehingga produsen mendapatkan konsumen langsung dan petani dapat harga yang wajar, juga masyarakat dapat harga wajar karena tidak ada disparitas akibat kendala transportasi,” ujarnya. (dbs)
Sumber: Tempo.co.id