Netizen Karawang Kritik Pemborong Proyek Drainase Jalan Ahmad Yani

KARAWANG – Proyek drainase di Jalan Ahmad Yani Karawang ramai diperbincangkan netizen. Pasalnya proyek yang menelan APBD Karawang sebesar Rp15.647.826.000,- itu diduga menggunakan besi karatan dalam pengecorannya. Bahkan salah seorang praktisi hukum Karawang sempat menyoroti hal itu. Meminta Kejaksaan Karawang turun langsung melakukan pengecekan bahan-bahan proyek APBD tersebut.

Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, H. Budi melalui ponsel selularnya membantah jika proyek PT Adhikarya Teknik Perkas itu menggunakan besi karatan.

Namun diminta keterangan lebih jauh, Dudi meminta wartawan untuk bertemu langsung karena lebih jelas dan detail mengenai proyek disepanjang Jalan Ahmad Yani. Atas permintaan kabid, wartawan mendatanginya di tempat makan kaki lima di Jatirasa. Dilokasi terdapat sejumlah pejabat PUPR dan pemborong.

Dudi menjelaskan proyek yang dikerjakan 12 September sampai 9 Januari 2019. Menurutnya besi proyek itu terkena hujan, sehingga terlihat seperti karatan. Besi proyek disimpan dibahu jalan arah kantor Kejaksaan. Ia berani dikroscek bila besi itu tidak karatan.

“Saya di bully (medsos) karena besi karatan itu. Image masyarakat jika karatan bukan barang bagus,” kata Dudi saat percekapan.

Dudi juga mengaku tidak masalah bila ada kritikan dari netizen, karena suatu masukan agar ia tidak leha-leha pengawasan proyek. “Terus terang saya tidak main-main,  saya terimakasih kepada masyarakat, jadi menekan pemborongnya benar-benar,” kata Dudi lagi.

Dudi tidak menampil bila drainase itu sempat diperbaiki tahun 2014 lalu. Namun tahun ini dibongkar lagi karena keinginan bupati.

“Bupati ingin bagus. Ingin seperti jalan di Asia-Afrika di Bandung. Tiap hari saya nongkrong terus .Dikejar-kejar wartawan kemana-mana didatangin. Saya tidak nyaman,” kata Dudi.

Issu adanya kongkaling dengan pemborong untuk mendapatkan tender proyek drainase, Dudi juga menampik hal tersebut. “Saya tidak kenal saya Jujur (pemborong), kenal sama Jujur saat kontrak, sebelumnya tidak kenal,” tandas Dudi.

Namun pernyataan tidak menyenangkan muncul dari perkataaan pemborong proyek drainase bernisial “JR”. Dalam percakapan dengan kabid, pemborong itu menyebutkan wartawan ngutak ngatik proyek. “ Saya tidak habis pikir, wartawan bagian dari penyelidikan atau gimana. Seolah penyelidikan dan pemeriksaan,” sebutnya yang ditunjukan ke wartawan.

Masukan bagi saya, tidak boleh leha-leha tidak menyalahkan masyarakat, saya terimakasih kepada masyarakat. Saya menekan pemborong benar-benar.

“Tapi jangan ujung-ujungnya duit,” kata pemborong.

Atas pernyataan tidak menyenangkan netizen mem-bully pemborong. Netizen meminta pemborong dievaluasi pihak PUPR agar bersikap tidak arogansi. (red)

Video Populer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...