FAKTAJABAR.CO.ID – Pemerintah semakin memaksa setiap pabrikan untuk bisa mendirikan pabrik atau perakitan di Indonesia. Tentu tujuan pemerintah, agar bisa mengurangi impor kendaraan ke Indonesia. Melihat perkembangan tersebut Mazda pun mengatakan, akan lebih mempercepat study mereka di Indonesia agar bisa mendirikan pabrik di Indonesia.
Seperti dikatakan Presiden Director of PT Eurokars Motor Indonesia, Roy Arman Arfandy, Sabtu (20/10/2018).
“Kita tetap mendukung usaha pemerintah untuk mengurangi defisit. Kita sedang study, apakah memungkinkan assembly lokal dengan prinsipal kita di Singapura dan Mazda Jepang,” ujar Roy.
Roy menambahkan, jika sebelumnya Mazda mengatakan akan mendirikan pabrik di Indonesia berdasarkan skala ekonomi dengan mampu menjual 10-15 ribu unit di Indonesia. Tampaknya Mazda akan menggeser rencana tersebut, meski semuanya tergantung dari hasil study yang dilakukan.
“Memag kita melihat, kita ini pemain yang relatif kecil di Indonesia, jadi kita mengikuti dan mendukung program pemerintah. Nah sejak ada pembatasan kuota, kita akan lihat kembali kuota kita, seperti mana yang laris dan kita usahakan optimalkan kuotanya. Kalau yang kurang laris kita akan kurangi kuotanya, jadi kemungkinan tidak sebesar awal-awalnya. Dan kita juga masih study untuk mendirikan pabrik perakitan meski masih tahap awal. Karena memang perakitan itu membutuhkan dana besar mencapai 700 juta USD,” ujarnya
“Sebenarnya target kita bangun perakitan atau pabrik itu setelah ada skala ekonomi. Tapi karena ada dorongan dari pemerintah kita mempercepat study untuk assembling, kalau kita kan dulu bicara kita baru bisa mendirikan setelah di atas 10 ribu atau 15 ribu. Tapi dengan adanya upaya pemerintah menekan impor, kita mempercepat studynya. Dua tahun? Harusnya di bawah itu (kurang dari dua tahun-Red),” katanya.
Sumber: Detik.com