Puluhan Siswa SMP di Karawang Diduga Jadi Korban Cabul Oknum Guru Honorer

Tiga korban siswa smp di karawang saat mengaku dilecehkan oknum guru dihadapan media

FAKTAJABAR.CO.ID – Puluhan siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Karawang mengaku jadi korban pelecehan seksual oknum guru honorer. Parahnya, beberapa korban dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru ini mengaku sudah diperlakukan cabul sejak  masih duduk di kelas VII.

Korban yang berhasil ditemui wartawan, diantaranya AT, YNT, KRSN, DP, WWN, HRMN, SPT, SPD, DRMN, awalnya mengungkapkan terkait peristiwa pelecehan yang dialami mereka tersebut kepada Suparta, seorang guru ngaji di wilayah desa tempat mereka tinggal.

“Anak anak ini mengaku kepada saya, dan menyebut oknum guru ini kerap melecehkan secara seksual. Mereka juga mengaku di bawah ancaman oknum guru ini,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan, Suparta awalnya tidak merasa curiga terhadap gelagat oknum guru itu. Namun melihat anak anak yang jadi korban ini lari dan bersembunyi ketika dihampiri oknum, barulah semua terungkap.

“Saya sempat heran, kok anak anak lagi pada ngobrol di rumah saya, gurunya datang malah pada lari ngumpet. Setelah saya tanya, mereka bilang takut diminta untuk menginap di rumah oknum guru ini.
Alasannya yang bikin kaget, katanya takut diraba raba dan dikocok kocok alat kemaluannya sama guru mereka itu,” bebernya.

Dua korban pelecehan oknum guru saat didampingi guru ngaji ditempat korban tinggal

Seorang korban, AT, malah nekad membeberkan peristiwa yang dialaminya ketika pernah menginap di rumah oknum guru ini.

Kepada wartawan, AT mengaku selama mondok di rumah oknum mendapat ancaman untuk mau melayani nafsu oknum guru tersebut.

“Saya terpaksa pasrah saat diraba-raba sekujur tubuh saya dan dikocok-kocok anu saya waktu saya nginep dirumahnya, sebab saya takut nilai dikurangi dan tidak naik kelas,” tutur AT, diamini korban lainnya KRSN dan DN.

Terpisah, orang tua DN yang berhasil diwawancara menyesalkan pihak sekolah yang tidak segera mengambil tindakan atas dugaan perilaku menyimpang salah satu staf guru honornya. “Sudah dilaporkan, tapi terkesan acuh. Mungkin karena tidak ada bukti,” katanya.

Sementara kepala sekolah tempat mengajar oknum guru honorer ini malah terkejut ketika dikonfirmasi atas persoalan ini.

“Saya baru disini kang. Dan, selama saya tugas disini tidak pernah menerima pengaduan dari orang tua murid maupun  dari guru-guru lain,” pungkasnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...