KARAWANG -Sejumlah SMA/SMK dan sederajat di Kabupaten Karawang mulai melakukan iuaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) tahun ajaran 2018. Tak sedikit masyarakat teriak dengan hal tersebut. Karena biaya SPP itu ratusan ribu tiap bulan per siswanya.
Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana mengakui adanya hal tersebut. Ia pun mengamini masyarakat mengeluh dan banyak pengaduan atas iuran SPP itu.
Oleh karenanya, Pemkab Karawang menyiapkan angggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp5 miliar untuk siswa SMA/SMK dan sederajat di Karawang. Anggaran itu diperuntukan siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi disekolahnya.
“Kita ambil 2 kategori. Untuk siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi,” katanya, Selasa (17/7/2018) usai pembukaan Harganas di Lapangan Al Azhar Galuh Mas.
Cellica mengakui anggaran dari APBD yang sudah itu tidak mengcoper seluruhnya. Ia pun tidak bisa mengasih lebih dikarenakan SMA/SMA dan sederajat sudah tanggungjawab Provinsi Jawa Barat. Hal itu menjadi suatu kendala baginya.
Namun ia akan menyuarakan ke Provinsi Jawa Barat agar SPP dikaji ulang kembali, karena di daerah-daerah masyarakat mengeluh kepada pemkab Karawang.
“Saat masih tanggungjawab kabupaten, alhamdulillah bisa mengcoper anak-anak SMA/SMK dan sederajat tidak bayar SPP. Ya minimal tidak bayar SPP. Kalau seragam dan buku masyarakat masih mampu beli,” kata dia.
Dengan demikian, Cellica janji akan menyampaikan aspirasi tersebut. Dijelaskan anggaran Rp5 miliar itu khusus untuk SMA/SMK dan sederajat. Sementara beasiswa untuk perguruan tinggi juga Rp5 miliar dari program Karawang Cerdas.
“Total semuanya Rp10 Miliar. Untuk SMA/SMA dan sederajat Rp5 miliar dan Perguruan Tinggi Rp5 miliar,” pungkasnya.(cim)