KARAWANG – Motor Pintar milik Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Karawang sudah tidak digunakan lagi sebagai perpustakaan keliling. Bahkan ditemui di Kecamatan Majalaya kendaraan roda tiga itu sudah tidak berfungsi lagi.Kondisinya sudah rusak dan berada di kebun.
Ketua Umum LSM Garda RI Denis FW sesalkan hal tersebut. Menurutnya Cator itu sebaiknya digunakan yang bermanfaat untuk masyarakat. “Kalau saja tidak digunakan untuk perpustakaan keliling, ya manfaatkan untuk pengangkutan sampah saja. Itu kan lebih bermanfaat,”kata Denis, kemarin.
Dikonfirmasi lewat ponsel selularnya, Bupati Karawang, dr. Cellica Nurachadina menanggapi Motor Pintar yang sudah tak bertuan itu. Ia menerima saran bila kendaraan itu dijadikan alat pengangkut sampah. “Saran kami terima. Tapi kan musti ada pembahasan dulu,karena pendidikan juga penting,” kata Bupati.
Kendaraan yang diperutukan perpustakaan keliling merupakan bantuan dari Provinsi Jawa Barat.Namun disayangkan bantuan dari provinsi yang menggunakan anggaran cukup besar itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. “Cator itu asset provinsi kalau saya tidak salah,”tulis bupati.
Sementara pernyataan Sekretaris Komisi D DPRD Karawang, Asep Syaripudin pada Januari 2018 lalu kepada media, menyebutkan jika sejak awal Komisi D tidak sepakat dengan kegiatan perpustakaan keliling dengan menggunakan motor – motor pintar tersebut.
Kata dia, biaya operasional untuk bahan bakar dan biaya pemeliharaan motor pintar tersebut sangat besar, sedangkan fakta di lapangan perpustakaan keliling dengan menggunakan motor pintar tidak bisa memberikan manfaat yang signifikan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Apalagi kondisi pada hari ini buku bisa dengan mudah kita download di google atau bahkan di sekolah – sekolah memiliki perpustakaan yang justru jauh lebih modern. Oleh karena itu perpustakaan keliling dengan menggunakan cator sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini tidak efektif dan efisien, hanya menghambur- hamburkan uang negara saja,”pungkasnya.(cim)