KARAWANG – Sedikitnya 100 perempuan yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI) Kabupaten Karawang melakukan tes urin mendadak, Rabu (15/4/2018) di aula Singaperbang kompleks Pemda.
Tes urin dilakukan disela acara Seminar Kesehatan ‘Perempuan Bersih Narkoba’ yang digelar KPPI Karawang. Sayangnya dalam tes urin tersebut dari 10 anggota DPRD perempuan yang mengikuti tes urin hanya beberapa orang, karena yang lainnya berhalangan hadir.
Ketua KPPI Kabupaten Karawang, Sri Rahayu Agustina mengatakan, tes urin sengaja dilakukan mendadak tanpa pemberitahuan anggotanya yang berjumlah seratus orang lebih.
Kata Sri, kehadiran perempuan KPPI adalah untuk menghadiri kegiatan seminar kesehatan ‘Perempuan Bersih Narkoba’ yang dilaksanakan KPPI dalam rangka Hari Kartini.
Diakuinya, KPPI kerja sama dengan Badan Narkotika Banyak (BNN) Karawang untuk melakukan tes urin. Ada beberapa anggota DPRD yang menolak dites urin, karena telah habis obat medis akibat sakit.
Menurut Sri, tes urin dilakukan karena memandang pengaruh narkotika di Kabupaten Karawang sudah menyentuh hampir seluruh elemen masyarakat termasuk perempuan.
Anggota KPPI yang seluruhnya berasal dari partai politik bukan tidak mungkin dijadikan sasaran para bandar narkoba. Sehingga, narkoba itu bukan menyasar kalangan artis saja, juga sangat mudah menyasar di kalangan para politisi.
Sementara itu Kepala BNN Karawang, Julian mengatakan, perempuan, apapun profesinya termasuk yang rawan menjadi sasaran peredaran narkoba.
BNN Karawang sudah menangani 6 kasus perempuan yang positif menggunakan narkoba, bahkan yang mengerikan lagi ada perempuan yang sedang hamil terbukti positif mengkonsumsi narkoba.
“Dalam kasus lainnya ada seorang perempuan yang meninggal karena mengkonsumsi narkoba, maka perempuan termasuk yang paling rawan, saya apresiasi anggota KPPI mau melakukan tes urin,” kata Julian.
Menurut Julian perempuan jangan takut untuk melakukan tes urin jika tidak mengkonsumsi narkoba, karena BNN memiliki peralatan moderen untuk mendeteksi kandungan narkoba yang sebenarnya.
Jika ada perempuan yang sedang meminum obat karena sakit akan mudah dideteksi apakah itu kandungan obat atau narkoba.
“Saya sudah sampaikan tadi kepada Ketua KPPI jangan khawatir jika anggotanya sedang meminum obat karena sakit, tinggal lapor saja ke petugas kita,” katanya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Istiqomah didampingi Wakil Ketua Komisi A DPRD Karawang, Indriyani, menyatakan, dia menyesalkan minimnya kehadiran legislatif perempuan.
Padahal acara ini penggiatnya KPPI, harusnya para politisi perempuan di Karawang bisa ikut seminar yang bertema Perempuan Bersih Narkoba, sekaligus ikut tes urin yang dilakukan BNNK. (red)