KARAWANG – Rumah yang ideal tentunya memiliki ruang yang cukup luas, jendela yang cukup dan beratap genteng yang kuat. Namun hal itu tak didapat oleh Abah Ilin. Kakek bertubuh renta ini terpaksa harus tinggal di gubuk reyot yang sangat tidak layak untuk dihuni manusia.
Abah Ilin tinggal di gubuk reyotnya Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sejak bertahun-tahun yang lalu. Dindingnya hanya ditutup anyaman kayu lapuk. Begitu juga dengan atapnya. Ukuran gubuk itu juga sangat kecil, yakni sekitar 2m x 1,5m. Semua kegiatannya mulai dari memasak, mandi dan tidur dilakukannya dalam gubuk tersebut.
“Abah Ilin sudah lama tinggal sebatangkara, untuk kebutuhan sehari-hari, Abah Ilin biasa dibantu sama tetangga kalau sedang tidak ada hasil dari jualan botol dan plastik bekas,” kata Ismaya, anggota komunitas peduli sosial di Karawang.
Saat ini Abah Ilin masih harus bertahan hidup seorang diri dalam gubuk reotnya itu. Beberapa tetangga di kanan kiri yang merasa iba dengan Abah Ilin pun masih memberinya makan sepiring nasi setiap harinya. Sebenarnya dari pihak aparat setempat sudah melaporkan kondisi Abah Ilin agar dibuatkan tempat tinggal yang layak, namun entah mengapa hingga kini bantuan tersebut tak kunjung terealisasi.
“Kisah Abah Ilin ini juga viral dimedsos, alhamdulillah ada tokoh muda Karawang, Kang Asep Irawan Syafe’i terpanggil untuk berbuat. Kang Asep Irawan Syafei saat ini tengah megupayakan renovasi rumah Abah Ilin,” tukasnya. (dds)