KARAWANG – Tuhan lebih sayang Calista. Mungkin itu kata yang bisa menggambarkan kondisi seorang bayi berumur 1 tahun 5 bulan bernama Calista yang akhirnya meninggal dunia setelah mengalami koma selama hampir 15 hari di RSUD Karawang usai dianiaya ibu kandungnya sendiri, Minggu (25/3).
“Barusan saya mendapat kabar jika bayi Calista meninggal dunia sekitar pukul 9.55 Wib. Kita semua sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk Calista namun takdir sudah digariskan kita hanya bisa berdoa.” kata Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan, Minggu (25/3).
Dikatakan Hendy, bayi Calista diketahui mengalami penganiayaan secara terus menerus selama 2 bulan oleh ibu kandungnya, ST. Puncak penderitaan Calista ketika sang ibu kandung membanting anaknya ke tembok dan kemudian terpental menabrak rak piring. Calista mengalami luka yang cukup parah ketika kepala bagian belakang mengalami pendarahan hebat.
“Untuk ibu kandungnya sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Adanya keterlibatan orang lain dalam kasus ini, kami masih terus melakukan pendalaman terhadap keterangan para saksi,” terangnya.
Diketahui, Calista menjalani perawatan di RSUD Karawang sejak 10 Maret 2018 dan selama penanganan medis, Calista ditopang alat bantu pernapasan. Tim dokter RSUD Karawang sempat menuturkan Calista mengalami encephalitis atau peradangan otak hingga infeksi. Belakangan diketahui bahwa peradangan otak itu disebabkan benturan amat keras.
“Kondisinya terus menurun. Sampai akhirnya denyut jantungnya berhenti berdetak. Napas Calista pun tergolong rendah yaitu 30 kali per menitnya,” ujar Humas RSUD Karawang Rohimin.(one)