KARAWANG – Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, tampak marah ketika mengetahui terdapat tujuh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tak menghadiri rapat forum SKPD yang digelar oleh Bapeda, Selasa (6/3). Bahkan, empat diantaranya tidak memberikan kabar terkait ketidak hadiran tersebut. Akibatnya, orang nomor 1lsatu di Karawang itu membubarkan rapat tersebut dan menundanya hingga pukul 20.00 WIB.
“Rapat ini sangat penting karena akan membahas kebutuhan anggaran di masing-masing SKPD. Jika kepalanya tidak hadir bagaimana kami mengetahui kebutuhan anggaran pada SKPD itu,” ujar Cellica, usai membubarkan rapat tersebut.
Menurutnya, rapat Forum SKPD merupakan rapat lanjutan dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di setiap kecamatan. “Hasil Murembang itu akan dibicarakan dalam rapat Forum SKPD tersebut,” katanya.
Cellica mengakui menghentikan rapat tersebut setelah dirinya memberikan sambutan. “Saya ingin sekali bicara diserap oleh semua kepala SKPD. Kalau ada yang tidak hadir, artinya pembicaraan saya harus diulang khusus untuk mereka,” katanya.
Menurut Cellica, kepala SKPD seharusnya memprioritaskan acara rapat tersebut. Apalagi, undangannya sudah disebar sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
Disebutkan dalam rapat itu akan dirumuskan mana program yang harus didahulukan dan mana program yang perlu diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang telah dicanangkan bupati dan wakil bupati. “Kami ingin kegiatan yang ada di setiap SLPD sejalAn dengan visi dan misi serta janji politik kami,” katanya.
Namun, karena Kepala SKPD yang hadir tidak lengkap, dirinya terpaksa menunda rapat itu hingga Selasa malam. Cellica menyatakan tidak akan menjatuhkan sanski terhadap para Kepela SKPD yang tidak hadir. Namun, penundaan rapat itu hendaknya dijadikan pembelajaran bagi semua Kepala SKPD. “Akibat ada rekannya yang tidak hadir, agenda rapar ini jadi tertunda,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bapeda Eka Sanatha mengatakan, ketidakhadiran sejumlah Kepala SKPD tersebut diduga akibat terjadi miskomunikasi antara staf dan Kepala SKPD-nya. Sebab, rapat tersebut awalnya akan dilaksanakan, Senin (5/3), namun bentrok dengan acara sosialisasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
“Mungkin beberapa Kepala SKPD belum menerima informasi susulan jika rapat Forum SKPD digeser waktunya,” katanya.
Menurut Eka, Kepala SKPD yang tidak hadir di antaranya Sekretaris DPRD, Kepala Satpol PP, dan Kepala Dinas Sosial yang memang sedng ada dinas ke luar daerah. Meski begitu Eka yakin pada rapat lanjutan semua Kepala SKPD akan hadir. “Apalagi mereka sudah mendapat peringatan keras dari bupati,” pungkasnya. (zck)