KARAWANG – Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang akan melakukan penataan perwajahan Cikampek melalui Dinas PUPR dan Dinas PRKP. Program dari dua dinas teraebut aoan difokuskan di sekitaran Pasar Cikampek, larena titik tersebuf merupakan pusat keramaian di Cikampek yang kini dinilai banyak kesemrautan didalamnya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Karawang, H. Acep Suyatna mengatakan, pemkab dalam hal ini PUPR dan PRKP harus bisa memanfaatkan anggaran penataan Cikampek secara maksimal. Pembangunan yang dilakukan tahun ini harus bisa dipastikan membuat kesemrautan yang ada berkurang atau bahkan menghilang.
“Tahun ini PUPR akan bangun drainase dan PRKP akan kembali bangun taman di Cikampek. Saya harap itu bosa dirancang untuk membuat wajah Cikampek lebih berestetika, tidak semraut seperti sekarang,” ujar Acep yang juga merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan lima.
Kesemrautan Cikampek, menurut Acep, bukan hanya soal lalu lintas, dimana banyak angkutan umum yang ngetem di sembarang tempat. Tapi masalah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sulit diatur juga menjadi salah satu penyebab kesemrautan.
“Untuk itu, PUPR dan PRKP harus bisa bersinergi dalam melakukan penataan. Usahakan pembangunan yang dilakukan tahun ini bisa mempersempit ruang bagi para PKL,” tegas dia.
Acep menuturkan, intansi lain seperti Satpol PP dan Disperindag juga harus bisa selaras. Karena dalam melakukan penertiban dan penataan PKL diperlukan peran dari ledua intansi pemerintah tersebut. “Satpol PP yang menertibkan, Disperindag yang membina. Jangan sampai setelah PUPR dan PRKP melakukan penataan justru malah diisi lagi oleh PKL. Kalau terjadi seperti itu percuma saja,” kata dia.
Dipaparkan Acep, sebelumnya telah dilakukan penertiban PKL yang diikuti dengan solusi yang sangat bagus dengan menempatkan para PKL di ruko-ruko yang ada di Cikampek. Selain itu juga para PKL dibantu untuk lebih mudah membayar cicilan ruko. “Solusi ini sudah sangat bagus. Hanya saja memang masih banyak oknum PKL yang nakal kembali lagi membuka lapak di tempat yang dilarang,” ungkap dia.
Untuk itu, masih kata Acep, ruang bagi oknum PKL nakal tersebut harus sebisa mungkin ditutup melalui pembangunan yang dilakukan pemkab.
“Kalau tidak ada PKL, Cikampek pasti akan lebih enak dilihat. Masalah kesemrautan lalu lintas juga pasti bisa sedikit dilerai karena luas jalan yang awalnya tertutup oleh lapak PKL akan bisa dimanfaatkan sepenuhnya sebagai sarana lalu lintas,” tandasnya.(zck)