Pengungkapan Kasus 78 Ton Karung Beracun di Karawang 8 Sample di Bawa Tim Labfor Bareskrim Untuk Diteliti

dok.

KARAWANG-Polres Karawang datangkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Mabes Polri guna melakukan penelitian terhadap 78 ton karung beracun di Kampung Citaman, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/1). Setidaknya 8 sample dari berbagai jenis seperti tanah, air hujan yang diduga telah terkontaminasi, coustik soda dan potongan karung bertuliskan PAC diambil sampelnya untuk diteliti lebih lanjut.

Tim yang berjumlah empat orang tersebut merupakan tim toxikologi forensik. Beberapa sample diambil petugas untuk diukur PH dari sample tersebut dengan menggunakan kertas lakmus.

“Hasilnya keluar dalam sepekan,” ujar Kasatreskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng di lokasi penemuan.

Dijelaskan Maradona, tumpukan karung tersebut diduga bekas digunakan untuk bahan kimia coustic soda dan poly aluminium chloride. Sehingga dikategorikan dengan dugaan limbah B3. Lanjutnya, karung-karung tersebut sebelumnya diangkut menggunakan kapal tongkang dari Palembang. Rencananya, karung itu akan dibawa ke PT Lambage Mulya Perkasa (PT LMP) di wilayah Cikarang. Namun karena gudang perusahaan itu penuh, pemilik melakukan proses daur ulang di Karawang.

“Dugaan sementara karung ini akan dicuci nantinya di Sungai Cibeet. Dan kemudian dijual kembali. Padahal karung kimia ini harus dimusnahkan. Tidak boleh diolah kembali,” ujarnya.

Belasan saksi sudah diperiksa petugas, diantaranya adalah sopir dan kernet yang semuanya berjumlah 9 orang, lalu ada juga yang bersangkutan dalam limbah ini yakni NN, SN, D.

“Sejauh ini, polisi belum menetapkan tersangka, kita masih menunggu hasil uji dari Tim Labfor Bareskrim Polri,” ujar Maradona.

Sementara itu, karung beracun yang menumpuk di tanah lapang itu ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Sejumlah orang yang disuruh mengangkut karung karung tersebut mengalami gatal-gatal dan iritasi.

“Tak lama setelah menurunkan beberapa karung dari truk, tangan terasa panas, lalu mendadak gatal-gatal. Sampai sekarang, bekasnya masih ada,” kata Asep sembari menunjukkan kulitnya yang kemerahan di lokasi pembuangan, Jumat (19/1) sore.(one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...