Gelar Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi. Pelaku Pastikan Tewasnya Korban Usai Mencekik Lehernya

Pelaku MK saat memperagakan adegan akan membuang kepala dan kaki korban yang telah dimutilasi.

KARAWANG– Guna mengecek persesuaian antara keterangan pelaku mutilasi MK dan juga saksi-saksi lainnya terkait alur cerita kasus mutilasi yang baru pertama kali terjadi di Karawang tersebut, polisi menggelar pra rekonstruksi yang digelar di dalam rumah kontrakan korban, RT 05 RW 02, Dusun Sukamulya, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Senin (18/12).

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng langsung memimpin prarekonstruksi tersebut. Dalam pra rekonstruksi itu terungkap, tewasnya Nindya diketahui pada adegan ke 5, 6 dan 7 sampai bisa dipastikan jika korban benar benar meninggal. Bahkan pelaku sempat tidur dalam satu rumah kontrakan usai menghabisi nyawa istrinya.

“Adegan ke-5-nya mukul leher sebelah kiri hingga terjatuh, adegan ke-6 pukul sekali lagi dibagian yang sama dan adegan ke-7 mencekik korban saat sudah terjatuh. Di situ korban dipastikan meninggal,” kata Maradona.

Maradona mengungkapkan, berdasarkan hasil visum, Nindya meninggal akibat ada pendarahan pada bagian kepala. “Penyebabnya kekerasan atau benturan,” ungkapnya.

Selanjutnya, MK lalu menyimpan jenazah istrinya di ruang tengah kontrakan mereka. Ia pun tidur bersama mayat dalam satu rumah. Keesokan harinya, MK lalu memutuskan memotong-motong tubuh istrinya itu. Dalam pra rekonstruksi itu diperlihatkan MK memutilasi istrinya di ruang tengah rumah kontrakan mereka.

“Dimulai dari memenggal kepala korban, lalu memotong kaki kiri. Dilanjutkan memotong kaki kanan,” bebernya.

Sebelumnya, pelaku sempat berpikir terlebih dahulu untuk mengeluarkan jasad istrinya tanpa diketahui orang lain.

“Setelah pertengkaran berujung pembunuhan istrinya, pelaku makan di warteg, lalu ngopi sambil merokok. Sambil mencari cara mengeluarkan mayat tanpa ketahuan,” ujarnya.

Keesokan harinya, MK melakukan ide yang terlintas di kepalanya setelah merokok pada Senin (4/12) malam. Pelaku lalu membeli sebilah golok, plastik sampah besar, dan lakban. MK mengatakan, ia lalu menaburkan kamper yang sudah dihaluskan terlebih dahulu pada tubuh istrinya.

“Kampernya nggak beli. Sudah ada di sini,” kata Kholil menjawab pertanyaan Maradona saat prarekonstruksi di ruang tengah kontrakan korban.

Maradona menyebut berencana memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku.

“Kami sedang siapkan itu. Saat ini sedang menunggu kesiapan psikolog,” kata Maradona.(one)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...