KARAWANG – Kabar heboh tentang warga yang keracunan gas PT Pindodelli 2 Karawang, Jawa Barat terlanjur bergulir di ruang-ruang publik. Apalagi, sudah diketahui sedikitnya 11 warga di Desa Kutapohasi dan Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang, terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga keracunan gas causatic soda. Malahan, polisi pun tak mau ketinggalan dan langsung melalukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab bocornya gas tersebut.
“Untungnya polisi cepat bertindak. Dan, langsung melakukan penyelidikan. Sekarang warga Karawang menunggu hasilnya,” kata Wakil Ketua KNPI Karawang Solehudin.
Menjawab pertanyaan, Soleh membeberkan hasil penyelidikan polisi harus dipublikasikan ke masyarakat luas di Karawang, apalagi diduga kejadian keracunan gas di sekitar lokasi Pindodelli 2 Karawang bukan kali pertama.
“Kasus mengenai keracunan gas yang mengakibatkan belasan orang harus dilarikan ke rumah sakit bukan hal main-main. Jangan sampai di Karawang kejadian sepertidi Bogor. Tujuh orang tewas disana. Makanya, kami berharap polisi bertindak dengan seksama,” timpal Solehudin.
Solehudin menerangkan, dalam kondisi normal jika manusia menghirup gas selain oksigen, gas itu akan menggantikan posisi oksigen yang berkaitan dengan hemoglobin dalam darah. Akibatnya, darah yang harusnya membawa suplai oksigen ke jaringan tubuh dan otak malah membawa gas asing ke peredaran darah. Yang menjadi masalah, gas yang bocor akan mencemari udara dan akan mengambil tempat oksigen yang biasa di hirup manusia di lingkungannya.
“Sudah terbukti kan. Kejadian keracunan gas disana (lingkungan sekitar Pindodell 2,red) sudah mebuat belasan warga tumbang. Ini tidak bisa dibirkan begitu saja. Kalkulasi biomediknya, proses gas yang dihirup manusia itu akan mengalir ke dalam jantung, otak, serta organ vital. Maka kadar oksigen dalam darah akan makin berkurang dan tubuh mengalami hipoksemia, alias kekurangan oksigen. Padahal, oksigen sangat diperlukan oleh sel-sel dan jaringan tubuh untuk melakukan fungsi metabolisme. Fungsi sel otak juga akan terganggu ketika tubuh kekurangan oksigen. Gas asing akan menghambat komplek oksidasi sitokrom dan menyebabkan respirasi intraseluler menjadi kurang efektif. Lebih fatal, prosesnya kemudian tubuh akan kekurangan oksigen sampai akhirnya kehabisan oksigen untuk metabolisme dan berujung pada kematian sel,” ungkap dia.
Lanjutnya, efek paling serius dari kejadian keracunan gas akan langsung dirasakan sel-sel tubuh, termasuk gangguan pada sistem saraf. “Makanya belasan warga yang keracunand an dilarikan ke rumah sakit disana ada gejala mulai dari sesak napas, pusing, muntah, lemas. Kalau tidak segera ditangani ujung-ujungnya bisa sebabkan kematian,” beber Solehudin lagi.
Diketahui, Wakil Enda, warga Dusun Cigempil, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, mengungkapkan, sekitar pukul 07.20 WIB gas causatic soda PT Pindodeli 2 diduga bocor yang menyebar ke permukiman warga sekitar perusahaan. “Diduga karena menghirup gas tersebut, warga pusing, mual-mual, dan badan lemas,” ujarnya.
Empat warga kemudian dibawa ke Poliklinik PT Pindodeli 2, sedangkan tujuh lainnya dibawa ke RS Rosela, Jalan Interchange, Karawang Barat. Heni, salah satu korban, mengungkapkan, kebocoran tersebut kerap terjadi. Oleh karenanya, ia meminta pihak perusahaan lebih teliti agar kejadian keracunan tidak kembali berulang.”Ini bukan sekali dua kali terjadi. Mungkin karena dari bahan kimia, jadi ketika kehirup menyebabkan pusing dan tenggorokan kering. Bahkan, ada yang mual-mual,” ucapnya.
Kapolres Karawang AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebab kebocoran gas tersebut.”Kerugian materil belum diketahui, saat ini hanya gangguan kesehatan,” katanya. (one/red/dbs)